“Gaya Hidup ‘Zero Waste’ Kembali Trending di Kalangan Anak Muda, Ini Alasannya”

13 Juli 2025

Jakarta — Tren gaya hidup zero waste atau hidup tanpa menghasilkan sampah kini kembali naik daun di kalangan anak muda Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Banyak yang menjadikan gaya hidup ini sebagai bagian dari kesadaran ekologis dan identitas urban masa kini.

Berawal dari kampanye #ZeroWasteChallenge di media sosial sejak awal tahun, kini semakin banyak orang yang mengadopsi kebiasaan menggunakan produk reusable, memilah sampah, serta mengurangi konsumsi plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari.


Didukung Komunitas dan Inisiatif Lokal

Komunitas seperti Zero Waste Indonesia, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, dan UrbanHijau rutin mengadakan lokakarya, swap market, dan tur edukasi ke bank sampah digital. Anak muda bahkan mulai membuat brand lokal ramah lingkungan yang menjual sedotan bambu, sabun batang alami, dan tote bag daur ulang.

“Ini bukan hanya tren, ini bentuk perlawanan terhadap pola konsumsi yang merusak,” kata Aulia (24), aktivis muda dari Bandung.


Diterapkan di Rumah dan Kantor

Tak sedikit pekerja kantoran dan keluarga muda mulai beralih ke sistem pengomposan rumahan, pembelian barang curah di pasar, dan membawa bekal sendiri dari rumah. Di beberapa coworking space dan kantor startup, kini tersedia fasilitas daur ulang dan pantry zero waste.


Dukung Lingkungan dan Kesehatan

Selain mengurangi beban TPA, gaya hidup ini juga membawa manfaat kesehatan karena mendorong konsumsi makanan segar, menghindari kemasan berbahaya, dan menciptakan ruang hidup lebih bersih.


Kesimpulan

Gaya hidup zero waste adalah bukti nyata bahwa generasi muda tidak hanya peduli tren, tapi juga masa depan bumi. Dengan dukungan komunitas dan regulasi yang tepat, Indonesia bisa menjadi negara dengan masyarakat urban yang sadar lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial.