
Sulawesi Tengah, 11 Agustus 2025 — Warga Desa Lembah Sari, Kabupaten Parigi Moutong, dibuat heboh setelah terjadi fenomena langka yang disebut “hujan ikan” pada Minggu sore (10/8). Ratusan ikan kecil berjatuhan bersama air hujan, membuat banyak warga berlarian membawa ember dan baskom untuk mengumpulkannya.
Kronologi Kejadian
Sekitar pukul 15.30 WITA, hujan deras disertai angin kencang melanda desa tersebut. Tak lama kemudian, warga melihat benda-benda kecil berjatuhan ke tanah. Setelah diperhatikan lebih dekat, ternyata itu adalah ikan jenis mujair dan nila berukuran 5–7 cm.
“Awalnya saya kira daun atau ranting, tapi kok bergerak. Pas dipegang, ternyata ikan hidup,” ungkap Samsiah (38), warga setempat.
Respons Warga
Anak-anak dan orang dewasa berbondong-bondong mengumpulkan ikan tersebut. Sebagian langsung dimasak, sementara yang lain memeliharanya di kolam rumah. Video kejadian ini diunggah ke Facebook dan TikTok, dengan tayangan yang sudah menembus 8 juta kali hanya dalam sehari.
Penjelasan Ahli
Fenomena hujan ikan ini, menurut BMKG Sulawesi Tengah, kemungkinan besar disebabkan oleh waterspout (puting beliung di atas permukaan air) yang menyedot ikan dari sungai atau danau terdekat, lalu membawanya ke atmosfer sebelum akhirnya jatuh bersama hujan.
“Peristiwa ini jarang, tapi bukan hal yang mustahil terjadi di daerah dengan cuaca ekstrem,” jelas Ir. Yuniarto, pakar klimatologi.
Peristiwa Serupa di Dunia
Hujan ikan pernah dilaporkan di beberapa negara seperti Honduras dan India. Di Indonesia, kejadian ini terbilang sangat jarang, sehingga wajar jika langsung menjadi topik viral nasional.
Dampak Sosial
Selain menjadi tontonan unik, fenomena ini meningkatkan rasa kebersamaan warga desa. Mereka saling berbagi hasil tangkapan ikan tanpa memandang status atau latar belakang.