Setelah bertahun-tahun menjadi penghuni papan tengah Premier League, Aston Villa kini bangkit dan tampil sebagai kekuatan baru yang patut diperhitungkan. Di bawah kepemimpinan pelatih kawakan Unai Emery, klub yang berdiri sejak abad ke-19 ini perlahan kembali ke habitat alami mereka: kompetisi Eropa dan persaingan papan atas Liga Inggris.
Kebangkitan Villa bukan hanya tentang hasil, tetapi tentang identitas, filosofi permainan modern, dan visi jangka panjang untuk kembali menjadi juara.
Klub Legendaris dengan Sejarah Emas
Didirikan pada 1874, Aston Villa merupakan salah satu klub tertua dan paling bergengsi dalam sejarah sepak bola Inggris. Bermarkas di Villa Park yang ikonik, mereka adalah pendiri Football League pada 1888 dan pernah mendominasi sepak bola Inggris di era awal.
Aston Villa telah mengoleksi:
-
7 gelar Liga Inggris
-
7 trofi FA Cup
-
5 Piala Liga
-
Dan yang paling prestisius: Piala Champions Eropa (sekarang Liga Champions UEFA) tahun 1982, menjadikan mereka satu dari hanya lima klub Inggris yang pernah meraih gelar itu.
Namun, setelah era kejayaan itu, Villa mengalami penurunan, termasuk degradasi dari Premier League pada 2016, sebelum kembali naik kasta di 2019.
Era Unai Emery: Taktik, Disiplin, dan Ambisi
Kehadiran Unai Emery sebagai pelatih pada akhir 2022 mengubah arah klub secara drastis. Setelah Steven Gerrard gagal membawa stabilitas, Emery datang dengan pengalaman segudang: juara Europa League empat kali, finalis Liga Champions bersama PSG, dan ahli dalam membentuk tim yang tangguh serta terorganisir.
Di bawah Emery:
-
Villa berubah menjadi tim yang kompak, taktis, dan disiplin.
-
Ia membawa pendekatan pressing intensif, penguasaan bola tajam, dan permainan vertikal yang efisien.
-
Skuad Aston Villa menjadi salah satu yang paling konsisten dalam dua musim terakhir di Premier League dan kompetisi Eropa.
Musim 2023/24, Villa berhasil finis di zona Liga Champions, pencapaian yang belum mereka rasakan sejak era awal Premier League.
Skuad Kuat yang Dibangun dengan Strategi
Salah satu keunggulan Aston Villa adalah rekrutmen cerdas. Mereka tidak sekadar membeli nama besar, tetapi memilih pemain yang sesuai dengan filosofi Emery:
-
Emiliano Martínez: Kiper Argentina yang jadi benteng terakhir Villa, juga juara dunia 2022.
-
Ezri Konsa & Pau Torres: Duet bek tangguh yang cerdas secara taktik.
-
Douglas Luiz & Youri Tielemans: Kombinasi dinamis di lini tengah.
-
Moussa Diaby & Leon Bailey: Ancaman dari sisi sayap dengan kecepatan dan teknik.
-
Ollie Watkins: Striker produktif yang kini juga menjadi andalan Timnas Inggris.
Emery juga memberi kepercayaan pada pemain muda akademi, menciptakan keseimbangan antara pengalaman dan regenerasi.
Kiprah Eropa dan Target Masa Depan
Setelah sukses besar di Premier League, Villa juga tampil luar biasa di UEFA Europa Conference League, bahkan mencapai final dan meraih gelar Eropa pertama mereka dalam lebih dari empat dekade pada musim 2024/25.
Target ke depan semakin besar:
-
Finis konsisten di zona Liga Champions
-
Menjadi pesaing serius gelar Liga Inggris
-
Membangun skuad untuk jangka panjang, tanpa kehilangan karakter khas klub
Dengan proyek infrastruktur baru dan rencana pengembangan Villa Park, manajemen Aston Villa menunjukkan bahwa mereka serius ingin menjadikan klub sebagai kekuatan Eropa dalam dekade ini.
Kesimpulan:
Aston Villa adalah kisah kebangkitan klasik sepak bola Inggris: klub tradisional yang sempat tenggelam, kini kembali bersinar berkat manajemen cerdas, pelatih visioner, dan penggemar yang setia. Dengan pondasi kuat yang sedang dibangun, era kejayaan baru Villa tampaknya tinggal menunggu waktu.
The Villans tak lagi sekadar pengganggu papan atas — mereka adalah kandidat juara masa depan yang siap menulis ulang sejarah mereka di panggung domestik maupun internasional.