Kesetaraan Gender dalam Pekerjaan: Tantangan dan Solusi - Support Perempuan  Indonesia

Kesetaraan gender di dunia kerja bukan hanya soal keadilan, tetapi juga kunci peningkatan produktivitas, inovasi, dan reputasi organisasi. Saat perempuan dan laki-laki mendapat kesempatan, upah, dan akses yang setara, perusahaan serta ekonomi nasional akan menuai manfaat jangka panjang.


1. Landasan Kebijakan dan Regulasi

  • Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan mewajibkan perlakuan sama bagi pekerja tanpa diskriminasi gender.

  • Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 9/2018 mengatur penyusunan kebijakan internal perusahaan untuk memperkuat perlindungan dan memfasilitasi cuti melahirkan, cuti ayah, serta dukungan program ibu bekerja.

  • Inisiatif Eksternal seperti Konvensi ILO No. 111 dan Sustainable Development Goals (SDG) Nomor 5 juga menjadi acuan bagi korporasi global.


2. Indikator Kesetaraan di Tempat Kerja

Indikator Target Ideal
Rasio Partisipasi Paritas 50:50 dalam perekrutan
Upah Setara (Gender Pay Gap) Diferensial <5%
Kepemimpinan ≥30% posisi manajerial dijabat perempuan
Akses Pelatihan & Pengembangan Kesetaraan kuantitatif pada angkatan program

3. Praktik Baik Perusahaan

  1. Flexible Working Arrangement

    • Jam kerja fleksibel, opsi kerja hybrid, dan fasilitas penitipan anak di kantor.

  2. Blind Recruitment

    • Proses seleksi yang menutup informasi identitas untuk menghindari bias gender.

  3. Mentorship dan Sponsorship

    • Program pendampingan karier yang secara khusus memfasilitasi karyawan perempuan mencapai posisi kepemimpinan.

  4. Audit Upah Tahunan

    • Pemeriksaan internal rutin untuk memastikan tidak ada kesenjangan gaji tanpa alasan objektif.


4. Tantangan Utama

  • Budaya Organisasi yang Bias
    Stereotip “peran tradisional” sering menghambat promosi perempuan.

  • Kesenjangan Keterampilan Digital
    Kurangnya akses pelatihan teknis untuk perempuan menciptakan gap dalam sektor teknologi.

  • Beban Ganda
    Tanggung jawab domestik yang masih dipikul mayoritas perempuan memengaruhi ketersediaan waktu dan performa kerja.

  • Kurangnya Data dan Transparansi
    Banyak organisasi belum mengukur atau mempublikasikan metrik kesetaraan gender mereka.


5. Rekomendasi Strategis

  1. Perluas Program Pelatihan

    • Fokus pada literasi digital, kepemimpinan, dan negosiasi gaji untuk karyawan perempuan.

  2. Dorong Kebijakan Internal yang Kuat

    • Tetapkan KPI kesetaraan gender dengan insentif bagi manajer yang berhasil mencapai target.

  3. Fasilitasi Dukungan Keluarga

    • Tawarkan subsidi pengasuhan anak serta cuti ayah/ibu yang fleksibel untuk menyeimbangkan tanggung jawab.

  4. Transparansi dan Akuntabilitas

    • Publikasikan laporan tahunan terkait rasio gender di berbagai level dan rata-rata gaji.


6. Manfaat Bagi Organisasi

  • Peningkatan Inovasi: Tim yang beragam cenderung menghasilkan solusi lebih kreatif.

  • Daya Tarik Talenta: Perusahaan dengan reputasi inklusif lebih mudah merekrut dan mempertahankan talenta terbaik.

  • Kinerja Keuangan: Studi global menunjukkan korelasi positif antara kesetaraan gender dan profitabilitas perusahaan.


Kesimpulan

Mewujudkan kesetaraan gender di dunia kerja memerlukan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Dengan kebijakan yang proaktif, praktik inklusif, dan pengukuran transparan, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang adil dan produktif—di mana setiap individu, tanpa memandang gender, memiliki peluang yang sama untuk berkembang dan berkontribusi.