Sebanyak 38 negara berpartisipasi dalam Latihan Maritim Multilateral Komodo (MNEK) 2025 yang digelar di Bali, Indonesia, pada 15–22 Februari 2025. Latihan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama internasional dalam penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan melalui pendekatan non-perang. Tema yang diusung adalah “Maritime Partnership for Peace and Stability”. Facebook+16KOMPASIANA+16Detik+16Sindonews+8merdeka.com+8Majalahjakarta.com+8KOMPASIANA+15CNN Indonesia+15Majalahjakarta.com+15
Fokus Latihan: Mitigasi Bencana dan Bantuan Kemanusiaan
Latihan ini menekankan pada pentingnya koordinasi multilateral dalam menghadapi bencana alam dan krisis kemanusiaan. Kegiatan yang dilakukan meliputi simulasi pencarian dan penyelamatan maritim, perbaikan infrastruktur darurat, serta respons medis darurat. Selain itu, diadakan juga program kemanusiaan seperti pembangunan fasilitas umum dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Majalahjakarta.com
Partisipasi Negara dan Kekuatan Alutsista
Negara-negara yang berpartisipasi dalam latihan ini antara lain Amerika Serikat, Rusia, China, India, Jepang, Australia, Singapura, dan Indonesia. Latihan ini melibatkan 19 kapal perang asing, 17 kapal perang Indonesia, 7 helikopter, dan 3 pesawat patroli maritim. Selain itu, terdapat juga kegiatan seperti International Fleet Review dan International Maritime Security Symposium (IMSS) yang membahas tantangan keamanan maritim global. Radar Jakarta+9KOMPASIANA+9merdeka.com+9Antara Foto+6Wikipedia+6MarineLink+6
Pentingnya Kerja Sama Internasional
Latihan Komodo 2025 menunjukkan komitmen negara-negara peserta dalam memperkuat kerja sama maritim dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Melalui latihan ini, diharapkan tercipta saling pengertian dan interoperabilitas antar angkatan laut negara-negara peserta, serta peningkatan kapasitas dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan mitigasi bencana.
Kesimpulan
Latihan Maritim Multilateral Komodo 2025 di Bali menjadi bukti nyata pentingnya kolaborasi internasional dalam menjaga stabilitas maritim dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Dengan melibatkan berbagai negara dan lembaga, latihan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan diplomatik dan meningkatkan kapasitas bersama dalam menghadapi tantangan global.merdeka.com+1merdeka.com+1