Fenomena “One Piece Flag” terus bergulir di berbagai daerah Indonesia. Setelah viral di kalangan sopir truk, kini giliran mahasiswa di Yogyakarta yang mengibarkan bendera bajak laut dalam aksi protes pada 19 Agustus 2025.
Ratusan mahasiswa menggelar long march sambil membawa bendera tengkorak berikat kepala jerami. Mereka menyebut simbol itu sebagai wujud perlawanan terhadap ketidakadilan sosial dan ekonomi. “Ini bukan sekadar hiburan, ini simbol perjuangan rakyat kecil melawan keserakahan,” teriak salah seorang orator di hadapan massa.
Aksi ini berjalan damai dan mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Meskipun tidak ada bentrokan, fenomena ini langsung memicu perdebatan nasional. Sebagian kalangan menganggap mahasiswa terlalu jauh menggunakan simbol budaya pop dalam aksi politik, sementara yang lain menilai ini bentuk kreativitas generasi muda.
Media sosial kembali heboh dengan beragam foto dan video aksi tersebut. Tagar #OnePieceFlag kembali trending, bahkan sampai ke level internasional karena banyak penggemar anime ikut membagikan momen ini.
Pakar komunikasi menilai fenomena ini menunjukkan bagaimana budaya populer bisa dijadikan medium ekspresi politik. “One Piece adalah cerita tentang kebebasan dan perlawanan terhadap otoritas, sehingga wajar bila anak muda menjadikannya simbol perjuangan,” katanya.
Pemerintah sendiri masih berhati-hati merespons fenomena ini. Meski tidak ada pelanggaran hukum yang nyata, aparat mengingatkan agar aksi tidak sampai melecehkan simbol negara.