Gyeongju, Korea Selatan – 13 Agustus 2025 – Kota Tua Gyeongju, yang dijuluki “museum tanpa dinding,” adalah salah satu situs warisan dunia UNESCO yang menyimpan jejak peradaban Korea kuno selama lebih dari seribu tahun. Sebagai ibu kota Kerajaan Silla dari abad ke-1 hingga abad ke-10, Gyeongju menjadi pusat politik, budaya, dan agama yang membentuk identitas Korea hingga kini.
Pusat Peradaban Kerajaan Silla
Kerajaan Silla dikenal sebagai salah satu kerajaan paling maju di Asia Timur pada masanya. Gyeongju menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, dan kesenian, dengan peninggalan sejarah yang meliputi istana, kuil, pagoda, dan makam raja yang masih terjaga hingga sekarang.
Kekayaan Situs Bersejarah
Di Gyeongju, wisatawan dapat menjelajahi Kompleks Makam Daereungwon yang menampung makam para raja Silla, Kuil Bulguksa yang megah, dan Observatorium Cheomseongdae—struktur astronomi tertua di Asia Timur. Setiap situs membawa pengunjung menelusuri warisan arsitektur dan teknologi masa lalu yang luar biasa.
Pengakuan UNESCO
UNESCO menetapkan Gyeongju sebagai warisan dunia pada tahun 2000 karena nilai universalnya yang luar biasa dalam merepresentasikan peradaban kuno. Selain nilai sejarah, kawasan ini menjadi saksi interaksi budaya antara Korea, Tiongkok, dan Jepang yang berlangsung berabad-abad.
Daya Tarik Wisata dan Edukasi
Kota ini tak hanya menjadi destinasi wisata sejarah, tetapi juga pusat penelitian arkeologi dan studi budaya Korea. Festival budaya, pameran seni, dan rekonstruksi sejarah secara rutin digelar untuk memperkenalkan warisan Gyeongju kepada generasi muda.
Kesimpulan: Kota Tua Gyeongju adalah bukti nyata kejayaan masa lalu Korea yang tetap hidup di tengah modernisasi. Menjelajahi Gyeongju berarti menyelami akar sejarah dan warisan budaya yang telah diakui dunia.